Detail Berita

Bimtek Pencataan dan Pelaporan Faskes KB Tahun 2020 Tingkat Kabupaten

KEGIATAN BIMTEK PENCATAAN DAN PELAPORAN FASKES KB TAHUN 2020 TINGKAT KABUPATEN

 

Penyebab dari malasah kesehatan ibu dan anak salah satunya dipengaruhi oleh kesertaan ber-KB sehingga menimbulkan dampak seperti stunting, hambatan perkembangan kognitif dan motorik, gangguan metabolik, dll. Jika angka peserta KB rendah maka akan mempengaruhi tingkat perkawinan dan perkembangan gizi terhadap anak. Harapan pemerintah melalui program KB atau Contra War adalah untuk terlaksananya penggunaan kontrasepsi yang tepat.

Tujuan penggunaan KB salah satunya adalah meminimalisir jarak kelahiran yang pendek. Secara nasional harapan di tahun 2024, 63% masyarakat Indonesia terutama pada pasangan usia subur mengikuti KB. Sedangkan kondisi saat ini, Unmetneed secara nasional sebelumnya 11% sekarang menjadi 19%. Bahkan Kabupaten Malang mengalami kenaikan Unmetneed yang sebelumnya 10% sekarang menjadi 11%.

Terkait dengan kesehatan reproduksi, tidak hanya faktor lingkungan yang mempengaruhi tertapi juga faktor pengetahuan yang harus ditingkatkan kepada masyarakat Indonesia. Pada tahun 2019, meskipun masyarakat di Kabupaten Malang sudah banyak yang menjadi peserta KB, namun yang menggunakan kontrasepsi suntik sangatlah minim. Hal ini rawan terjadinya dropout, sehingga perlu adanya peningkatan Metode KB Jangka Panjang (MKJP).

Kondisi ibu hamil di tahun 2019 adalah 14.000 jiwa, yang ingin mempunyai anak namun ditunda  dan tidak menggunakan kontrasepsi terdapat 28.000 jiwa, tidak ingin anak namun tidak mengikuti KB terdapat 25.000 jiwa. Wanita dengan resiko tinggi 6.000 jiwa, namun yang belum terlayani 2.128 jiwa, hal ini rawan dengan angka kematian ibu.

Sumber anggaran untuk rencana kegiatan pelayanan IUD dan Implan tahun 2020 adalah dari APBD. Dengan adanya klaim ada pengganti untuk perda/biaya sehingga akseptor tidak terbebani pembayaran. Jumlah akseptor yang dibiayai klaim tahun 2020 adalah:

  • IUD                       :      1.500 akseptor
  • Pasang implant     :      6.000 akseptor
  • Cabut implant       :      2.536 akseptor

 

MOW APBD terdapat 150 akseptor. Syarat MOW APBD adalah Pus Risti dan bukan peserta BPJS. Berikut ini Rumah Sakit di Kabupaten Malang yang menggunakan pelayanan MOW APBD:

  1. RSAU ABD Munir Pakis
  2. RS Bokor Turen
  3. RS Hasta Husada
  4. RSUD Lawang

 

 

Laporan Kegiatan

Berita Lain